Papua No.1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Produksi sampah meningkat seusai libur Natal di Merauke. Volumenya melonjak hingga dua kali lipat daripada hari biasa. Badan Lingkungan Hidup atau BLH Merauke harus memperbanyak moda transportasi untuk mengangkut sampah ke tempat pembuangan sementara di Jalan Dorem Kai, Kelurahan Samkai.
“Pada hari biasa hanya sekitar delapan truk yang mengangkut sampah dari permukiman warga ke TPS (tempat pembuangan sementara). Setelah perayaan Natal, ada 16-17 truk (dikerahkan) untuk mengangkut sampah (setiap hari),” kata Kepala BLH Merauke Harmini saat dihubungi melalui telepon, Rabu (30/12/2020).
Setiap truk mampu menampung sekitar empat ton sampah dalam sekali angkut. Jika dirata-ratakan, ada lebih dari 16 ton produksi sampah dalam sehari saat usai masa libur Natal di Merauke.
Harmini mengaku kondisi tersebut diluar perkiraan. Mereka sebelumnya beranggapan produksi sampah seusai Natal akan menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu karena pandemi Covid-19.
“Saya kaget, awalnya mengira sampah akan berkurang karena warga mungkin tidak melakukan open house (gelar griya) akibat pandemi Covid-19. Ternyata, mereka tetap mengelarnya,” ungkap Harmini.
Dia menambahkan petugas kebersihan selalu bersiaga di TPS. Mereka membongkar sampah dengan ekskavator untuk diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kampung Bokem.
“Untuk menaikan sampah ke mobil (pengangkut) tidak bisa hanya mengandalkan tenaga manusia (manual). Volume sampah sangat banyak sehingga harus menggunakan ekskavator,” jelas Harmini.
Markus, seorang petugas di TPS Samkai mengakui produksi sampah meningkat seusai libur Natal. Namun, pengoperasian ekskavator meringankan pekerjaan mereka.
“Sampah kering maupun basah (organik dan nonorganik) sangat banyak dalam beberapa hari ini. Beruntung ada ekskavator sehingga memudahkan pengangkutan sampah untuk dibuang ke TPA,” kata lelaki berusia 40 tahun tersebut. (*)
Editor: Aries Munandar