Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Sebanyak 26 dokter di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dilaporkan terinfeksi virus corona sejak pandemi Covid-19 berlangsung Maret 2020. Dokter paling banyak terinfeksi ada di Kota Kendari 11 orang, di Baubau ada empat dokter, Kolaka Utara tiga orang dokter, dan Buton empat orang serta Bombana seorang.
“Namun sebagian besar sudah dinyatakan sembuh,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sultra, La Ode Rabiul Awal, Senin (17/8/2020).
Baca juga : Keluarga dokter positif Covid-19 asal Trenggalek bebas terinfeksi
Dokter muda ini korban meninggal ke tujuh akibat Covid -19
Rumah sakit overload, dokter : pemerintah harus serius tekan penularan Covid-19
Menurut Rabiul Awal, ada satu tambahan kasus yang terinfeksi Covid-19 terjadi di Kota Kendari yakni salah satu dokter senior ahli kandungan, yang bekerja di Rumah Sakit Bhayangkara dan dokter di Puskesmas Abeli.
Menurut Rabiul, mayoritas yang terinfeksi ini adalah dokter yang bertugas di ruang unit gawat darurat (UGD). “Jadi bukan dokter yang bertugas di ruang isolasi,” kata Rabiul Awal menambahkan.
Selain dokter, sudah ada ratusan tenaga Kesehatan baik dari perawat maupun bidan yang terinfeksi virus corona. Hal ini menunjukkan bahwa rumah sakit atau Puskesmas bisa menjadi klaster baru penularan.
Banyaknya kasus dokter maupun perawat atau bidan yang terinfeksi di Sultra karena diduga kontak langsung dengan pasien saat masuk UGD. Sebab, banyak pasien yang mengeluh sakit, belakangan setelah dilakukan rapid test dinyatakan reaktif dan diswab hasilnya positif virus corona.
“Ini banyak terjadi di beberapa puskesmas kita,” kata Rabiul menjelaskan.
Rabiul menyebut sedang menyusun protokol perlindungan tenaga kesehatan baik dokter maupun tenaga kesehatan lainnya. Protokol itu sebagai acuan pemerintah daerah memberikan perlindungan terhadap tenaga medis yang makin hari terus bertambah. “Selain itu, tes swab berkala juga ini sebagai upaya memutus rantai penularan,” katanya. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol