“Pencekalan ini bertujuan untuk kepentingan penyidikan kasus rasialisme tersebut,”
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Surabaya, Jubi – Kepolisian Daerah Jawa Timur mencekal tujuh orang ke luar negeri terkait dugaan kasus ujaran rasialisme terhadap mahasiswa Papua di Asrama Mahasiswa Papua (AMP) Jalan Kalasan Surabaya.
“Ada tujuh orang yang kami cekal, termasuk seorang tersangka. Pencekalan ini bertujuan untuk kepentingan penyidikan kasus rasialisme tersebut,” kata Kapolda Jatim, Irjen Luki Hermawan, Kamis, (29/8/2019).
Bbaca juga : MRP kritisi rasisme dan intimidasi dan persekusi mahasiswa Papua
Komponen pemuda Jayapura tolak rasisme
Sejumlah pengunjukrasa anti rasisme dilaporkan tertembak, 1 tentara tewas terpanah
Satu dari tujuh orang yang dicekal itu adalah Tri Susanti alias Mak Susi, koordinator lapangan (korlap) saat menggelar aksi di Asrama Mahasiswa Papua. Tri Susanti baru ditetapkan sebagai tersangka penyebaran informasi hoaks, diskriminasi dan provokasi sehingga terjadi pengerahan massa.
“Enam orang yang dicekal akan kita sampaikan nanti. Yang jelas ini ada bersambungnya,” ujar Luki menambahkan.
Luki mengatakan ada sejumlah bukti yang dijadikan dasar polisi menetapkan tersangka. Antara lain rekam jejak digital berupa konten video hingga berbagai narasi yang tersebar di media sosial.
Sebelum penetapan tersangka, penyidik dari Ditreskrimsus Polda Jatim telah memeriksa terhadap 29 orang saksi, masing-masing tujuh saksi ahli dan 22 saksi masyarakat.
Dalam kasus tersebut, Susanti dijerat Pasal 45A ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 UU 19 Tahun 2016, tentang perubahan atas UU 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dan/atau Pasal 4 UU 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Rasis dan Etnis dan/atau Pasal 160 KUHP dan/atau Pasal 14 ayat 1 dan/atau ayat 2 dan/atau Pasal 15 KUHP. (*)
Editor : Edi Faisol