Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akhirnya muncul ke publik setelah hampir sebulan tak terlihat. Penampilan terakhir Kim di hadapan publik terjadi pada 21 Oktober ketika dia mengunjungi pemakaman di Provinsi Pyongyang Selatan Utara untuk tentara Cina yang gugur saat berpartisipasi dalam Perang Korea 1950-1953.
Laporan media resmi pemerintah Korea Utara menyebut, Kim Jong Un langsung memimpin pertemuan politbiro Partai Pekerja dan membahas pencegahan Covid-19 pada hari Minggu kemarin. Meski pemerintah Korea Utara telah mengklaim negaranya bebas Covid-19 namun tetap meningkatkan kewaspadaan seperti menutup perbatasan.
“Membahas Covid-19 dan kebijakan anti-epidemi serta mengklarifikasi tugas Partai, militer dan bidang ekonomi untuk lebih memperketat front darurat anti-epidemi,” menurut KCNA dikutip dari Yonhap, Senin, (16/11/2020).
Baca juga : Seorang menteri Korsel ini bantah adik Kim Jong Un berkuasa di Korut
Kim Jong Un tunda aksi militer terhadap Korsel
Rapat politbiro, Kim Jong Un tekankan ekonomi swasembada
Kim dilaporkan menginstruksikan agar pejabatnya tetap waspada dan lebih mengintensifkan pekerjaan terkait pandemi. “Untuk keamanan negara dan kesejahteraan rakyat,” kata Kim.
Dalam pertemuan itu Kim juga membahas “praktik non-sosialis” di organisasi pendidikan dan masyarakat.
Pertemuan itu mengkritik komite partai Universitas Kedokteran Pyongyang karena melakukan “kejahatan serius”, dan menuduh organisasi terkait lainnya, termasuk Komite Sentral partai, tidak bertanggung jawab dan lalai dalam tugas.
KCNA tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kejahatan itu. Kritik itu tampaknya ditujukan untuk memperketat disiplin di antara organisasi negara yang sedang berjuang berkepanjangan negara itu melawan pandemi global dan pemulihan dari bencana topan musim panas lalu.
“Pertemuan Biro Politik menekankan perlunya mengintensifkan organisasi Partai di semua tingkatan dan membasmi praktek-praktek yang menentang Partai,” tulis KCNA. (*)
Editor : Edi Faisol