Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Sepekan terakhir, harga cabai di Pasar Pharaa Sentani naik tajam hingga tembus Rp110 ribu per kilogram. Cuaca panas menyebabkan banyak pohon cabai mengering dan hasil panen turun drastis.
La Asrul, pria asal Buton, panjual cabai di Pasar Pharaa Sentani, mengatakan harga jual bumbu rica ini sudah berkurang sejak seminggu ini.
“Ini sudah seminggu stok rica berkurang,” ucapnya kepada Jubi di Pasar Pharaa Sentani, Rabu (28/8/2019).
“Beberapa minggu ini kita kan mengalami musim panas terus, tidak tahu hujan kapan, ya jadinya rica tidak tumbuh baik karena panas,” sambungnya.
Meski stok cabai di pasar berkurang ia tetap berusaha untuk menyediakan cabai bagi konsumen.
“Saya harus berusaha cari untuk di jual, ambil di mana-mama mereka yang penting ada saja,” ucap Asrul.
Sejak berkurangnya stok rica ini tentu akan berpengaruh kepada harga jual dan harga beli.
“Biasanya kami beli dengan modal Rp80 ribu tapi setelah rica berkurang dan naik ini menjadi Rp110 ribu per kilo,” jelasnya.
Ia berharap agar pedagang tidak menaikkan harga seenaknya.
“Kalau harga jual rica sudah mahal mending jangan ada yang jual dengan seenaknya begitu kasihan pembeli,” katanya.
Di tempat terpisah, Merince Kiwo, mengatakan susah mendapatkan cabai dalam jumlah banyak karena mahal.
“Kita di rumah tidak mungkin masak dengan rica yang hanya sekilo saja, mau beli banyak tapi uang terbatas jadi ya sudah,” ucapnya.
Menurutnya jika harga jual cabai mengalami kenaikan, penjual tidak harus mencari kesempatan.
“Mereka itu beli, mama-mama yang bawa, terus jual lagi kasih mahal, itu tidak boleh, mama-mama ini kasihan jadi kalau mereka mau beli itu jangan ditawar sampai rendah,” kata ibu satu anak ini. (*)
Editor: Dewi Wulandari