Jubi | Tetap No. 1 di Tanah Papua
Paniai, Jubi – Komunitas Peduli Kemanusiaan Daerah Terpencil Papua (Kopkedat) menyampaikan, tim Kaki Telanjang (Kijang) yang ditugaskan Dinas Kesehatana (Dinkes) Provinsi Papua, sampai saat ini belum tiba di kampung Brukmakot, Korowai.
Ketua Kopkedat Papu, Yan Akobiarek mengatakan, tim Kijang masih berada di ibu kota kecamatan sejak Maret 2017 lalu. Padahal, masyarakat di Brukmakot Korowai sangat mengharapkan kedatangan mereka. Kampung Brukmakot adalah satu kampung dari distrik Seradal Kabupaten Yahukimo sejak tahun 2007.
“Pada 13 Juni 2017 lalu terjadi kematian seorang ibu setelah persalinan. Itu karena tidak adanya tenaga medis yang bertugas di wilayah ini. Kami harap secepatnya petugas medis bergerak ke daerah Korowai,” kata Yan Akobiarek kepada Jubi melalui pesan singkatnya, Senin, (26/6/2017).
Yan berkata, seandainya tidak ada penanganan medis yang intensif, maka dikhawatirkan akan terus terjadi kematian terutama ibu dan anak. Sebab saat ini ada beberapa ibu hamil di kampung tersebut beserta sembilan bayi yang harus segera diberi vaksinasi di Posyandu.
“Itu agar ke depan tidak terjadi lagi kematian terus menerus,” ujarnya.
Menurutnya, Kopkedat tidak menyinggung satu pihak mana pun. Tapi itu sebagai bentuk laporan kepada Pemkab Yahukimo maupun Pemprov Papua, agar segera menyikapi dan menindaklanjuti hal tersebut.
Yesaya Pahabol, bendahara Kopkedat Papua di Yahukimo mengatakan, selama Otonomi Khusus berlaku di atas tanah Papua warga Korowai justru dilupakan dari semua sisi. Sehingga warga yang bermukim di atas pepohonan tersebut terus berjatuhan korban disebabkan berbagai macam penyakit.
“Kami dari Kopkedat tidak sama sekali mengambil kepentingan apa pun. Hanya semata-mata untuk kebaikan rakyat Papua yang terlupakan selama ini di Era Otsus Papua lebih khusus di Korowai, negeri rumah tinggi,” kata Yesaya.
Ia mengaku, Dinkes Yahukimo tidak pernah berkoordinasi dan memfasilitasi tim Kijang ke Korowai sehingga hal itu membuat kecewa pihaknya yang bergerak di bidang kemanusiaan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg. Aloysius Giyai mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk turun langsung ke wilayah Korowai guna memberikan pelayanan kesehatan.
“Memang kami sudah tahu di Korowai sudah berdiri Puskesmas Pembatu (Pustu) namun tidak ada tenaga medis yang bertugas, untuk itu kami sudah membentuk tim dan dalam waktu dekat akan turun ke wilayah tersebut,” katanya.
Menurut Giyai, seharusnya Dinas Kesehatan di kabupaten secara intensif melapor ke Dinkes Provinsi Papua sehingga pelayanan kesehatan bisa tertangani di seluruh Papua. (*)