Jayapura, Jubi – Para pedagang asli Papua atau selama ini dikenal dengan sebutan mama – mama Papua yang berjualan di pinggir jalan, di depan Swalayan Galael, Kota Jayapura, Papua mengeluhkan ketiadaan tenda dan fasilitas penerangan pada malam hari.
Salah seorang dari Mama Papua yang berjualan di tempat tersebut, Martina Giay, menuturkan ketiadaan tenda tersebut menyebabkan mereka tidak bisa berjualan dengan nyaman.
“Terpaksa berjualan di bawah terik matahari, kalau hujan pun kami Mama-mama di sini basah,” kata Martina Giay kepada Jubi, di lokasi jualan depan Swalayan Galael, Kota Jayapura, Kamis (17/9/2015)
“Tapi ya, kita mau bagaimana lagi, terpaksa kami berjualan karena tidak ada tempat lain,” lanjutnya.
Menurutnya, jika sudah memasuki malam hari pihaknya bersama mama-mama Papua yang lain berjualan dalam gelap dengan penerangan seadanya.
“Hanya lampu dari swalayan Galael saja yang biasa menerangi, ataupun lampu-lampu dari kendaraan yang lewat, tapi tetap saja kami merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Mama-mama Papua lainnya, Yulita Gobay, yang juga mengeluhkan hal tersebut, menurutnya ketiadaan tenda dan lampu penerangan tersebut sangat mengganggu mereka dalam berjualan
“Memang kalau dari segi pemasukan tidak berpengaruh, artinya ketika kami berjualan di Pasar Mama-mama Papua dengan ketika berjualan di pinggir jalan tidak ada bedanya. Cuma soal tenda dan lampu penerangan saja yang membuat kami terganggu,” kata Yulita Gobay kepada Jubi.
Lanjutnya, Mama-mama Papua tersebut biasa mulai berjualan pukul 15.00 WIT hingga pukul 23.00 WIT. (Munir)