Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire, Yulianus Pasang mengatakan pada 7 Januari 2021, semua sekolah dari SD, SMP dan SMA/SMK di Nabire sudah harus melaksanakan proses pembelajaran tatap muka di sekolahnya masing-masing.
“Jadi kita di Nabire sudah harus tatap muka walaupun hanya 50 persen ,” kata Kadis Yulianus Pasang ketika dihubungi jubi via selulernya, pada Senin (4/1/2021).
Menurut Pasang, berdasarkan hasil rapat bersama empat Kementerian, termasuk Kemendikbud bahwa tatap muka Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah sudah harus dilaksanakan.
Sehingga jika ada kabar jika belajar dari rumah atau daring masih dibolehkan itu tidak benar, terkecuali Sekolah Taman Kanak-Kanak yang belum dibolehkan.
Untuk itu, ia berpesan kepada para orang tua murid agar bisa memberikan pemahaman dan pengertian serta disiplin diri kepada anaknya, terutama dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Para kepala sekolah dan guru, diharapkan dapat menyiapkan segala kebutuhan protokol kesehatan dan menerapkan 3M ketika prosesnya sudah berjalan.
Hilda Fedrika, salah satu orang tua murid menyetujui langkah Dinas Pendidikan untuk mengembalikan KBM di sekolah.
Menurutnya, orangtua tentunya khawatir lantaran pandemi. Akan tetapi di sisi lain, anak-anak jika di rumah tidak fokus untuk belajar di rumah. Misalnya, anak lebih pada bermain gawai ketimbang belajar.
“Saya setuju, lebih baik anak kembali ke sekolah untuk belajar. Tapi tentunya dengan menerapkan prokes,” ujar ibu yang anaknya masih di sekolah dasar ini.
Terpisah, Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan SMK N 2 Nabire, Yanuarius Wakei mengaku, sekolahnya mulai Selasa (5/1/2020) akan mempersiapkan dan mengatur jadwal serta prokes guna proses KBM.
“Kami mulai besok akan anak atur ruangan dan bagi jumlah siswa untuk persiapan KBM. Pastinya, dengan jumlah murid per kelasnya 30 orang akan dibagi menjadi dua kelas,” .(*)
Editor: Syam Terrajana