Papua No.1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Upacara pelantikan Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden dan Wapres Kamala Harris menegaskan akana membatasi undangan secara drastis dibandingkan acara serupa di luar pandemi Covid-19. Komite Kongres Bersama untuk Upacara Pelantikan mengumumkan bahwa acara tersebut hanya akan membagikan 1.000 tiket, masing-masing untuk 535 anggota Kongres dan satu tamu. Proses pelantikan rencananya akan dilakukan pada 20 Januari di luar Gedung Capitol.
Jumlah tersebut menurun drastis dibandingkan pelantikan presiden yang dihadiri oleh 200 ribu undangan dari anggota Kongres dan konstituen mereka.
Ketua Komite Senator Roy Blunt, R-MO mengatakan jumlah tiket yang diundang untuk menghadiri pelantikan berkurang drastis karena muncul kekhawatiran terjadi lonjakan infeksi corona ketika warga berkerumun.
“Ini keputusan sulit untuk membatasi undangan pada upacara pelantikan presiden ke-59 bagi mereka yang ingin menyaksikan langsung di seluruh negeri,” ujar Blunt dalam sebuah pernyataan seperti mengutip Associated Press.
Baca juga : Pemimpin Pasifik ucapkan selamat ke Biden
Tim komunikasi senior Gedung Putih semua wanita
Demokrat resmi tetapkan Biden sebagai penantang Trump
Komite pelantikan Biden yang bekerja dengan komite kongres, sejauh ini telah meminta para pendukung untuk tidak datang ke Washington demi melihat langsung prosesi bersejarah tersebut. Alih-alih datang ke Gedung Putih, tim Biden berencana menyaksikan perayaan pelantikan di rumah.
“Kami tahu bahwa banyak orang Amerika ingin menghadiri pelantikan secara lansgung. Pada saat yangs ama, keselamatan harus menjadi prioritas utama kami,” kata Senator Amy Klobucher, anggota komite pelantikan Biden sekaligus politisi Demokrat dari Minnesota dalam pernyataannya.
Ia menjelaskan pandemi telah memaksa panitia membatasi kehadiran secara langsung. “Itu juga membawa peluang untuk menghormati proses demokrasi dengan cara yang inovatif sehingga orang Amerika di seluruh negeri dapat merasakan pengalaman serupa dari rumah,” katanya. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol