Papua No.1 News Portal | Jubi
Port Moresby, Jubi – Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, telah berhasil menghentikan upaya untuk menggulingkannya, mengakhiri pergolakan politik yang terjadi selama beberapa minggu terakhir di negara itu.
Mosi tidak percaya yang direncanakan oleh pihak oposisi terhadap PM Marape, ditandatangani awal pekan ini, tidak pernah diajukan ketika parlemen dimulai, Rabu ini (16/12/2020).
Sekitar 18 MP dapat dilihat kembali bergabung dengan kubu pemerintah di parlemen, menaikkan jumlah total pendukung PM Marape menjadi sekitar 70 dari 111 anggota parlemen.
MP dari Bulolo, Sam Basil, adalah salah satu MP terkemuka juga kembali bergabung ke sisi pemerintahan setelah membelot ke oposisi yang dipimpin Belden Namah bulan lalu. Rabu ini, di parlemen, MP Basil duduk di sebelah Marape sebagai tanda ia akan melanjutkan posisinya sebagai wakil perdana menteri.
Parlemen juga sepakat untuk menunda sidang berikutnya hingga April 2021. Sebelum itu, parlemen juga mengesahkan anggaran nasional 2021, meski masih diprotes oleh oposisi. Ini terjadi setelah MA negara tersebut memutuskan bahwa sidang sebelumnya pada bulan November, di mana anggaran yang sama pertama kali disahkan, itu tidak konstitusional.
NBC melaporkan bahwa para MP yang masih bergabung di oposisi memprotes pengesahan anggaran pekan ini, dengan alasan minimnya waktu untuk mempelajari isinya.
“Rancangan anggaran itu telah dinyatakan tidak konstitusional. Parlemen yang terhormat ini, baik anggota dari pihak pemerintah maupun di pihak kami, harus diberikan kesempatan untuk membahas rancangan ini dengan benar,” tegas MP oposisi Davis Steven kepada parlemen. “Ini tentang kehidupan masyarakat kita.”
Mahkamah Agung pekan lalu memerintahkan parlemen untuk segera meneruskan sesinya setelah membatalkan keputusan ketua parlemen yang menunda sesi parlemen baru-baru ini hingga April tahun depan. MA telah memutuskan bahwa langkah Ketua Parlemen, Job Pomat, yang membatalkan penundaan sidang parlemen yang sebelumnya oleh oposisi dan memulai kembali sidang bulan lalu itu juga tidak konstitusional.
Pada Senin (14/12/2020) ini, Pomat meminta maaf di hadapan parlemen atas kesalahannya, sebelum menunda sidang sampai hari Rabu sementara ia menantikan klarifikasi hukum tentang status seorang MP oposisi.
MP dari Kerowahgi, Barri Palma, yang baru-baru mengalami kasus bangkrut menyebabkan parlemen meragukan statusnya sebagai anggota. (RNZI)
Editor: Kristianto Galuwo