Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Dekai, Jubi – Langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium (Bensin) di Kabupaten Yahukimo menyebabkan para pedagang atau pengecer menjual Rp100 ribu perliter.
Salah satu yang terdampak atas kenaikan harga ini adalah para tukang ojek. Menurut salah satu tukang ojek, Fetus Balingga kemarau bulan lalu menyebabkan BBM di APMS di Yahukimo habis. Akibatnya, masyarakat memilih menaikan harga.
“Sungai Logpon surut sehingga kapal pengangkut bbm tak bisa melaut. Akibatnya pasokan BBM tersendat dan harga bensin sampai sekarang harganya Rp100 ribu perliter. Sementara kita ojek susah untuk meRaup keuntungan karena motor yang kita ojek ini setoran satu hari Rp10 ribu,” kata Fetus Balingga.
Untuk mengatasi hal tersebut, para tukang ojek terpaksa menaikkan harga tarif ojek berkisar Rp30-50 ribu tiap penumpang. Meski begitu, tukang ojek masih saja merugi.
“Kita yang abang abang ojek kecewa karena menunggu harga bensin turun tapi justru terus naik hingga 100 ribu perliter. Jadi kita sangat rugi. pendapatan itu kalau bensin murah, harga standar Rp10-20 ribu tapi sekarang ini. Kalau jauh 30 sampai 50 maka penumpangpun sepi karena rata-rata calon penumpang kami adalah warga biasa,” katanya.
Pihaknya berharap, Pemerintah segera mengambil tindakan atau cari alternatif lain untuk mengatasi persoalan ini. Ia mempertanyakan mengapa tak ada langkah antisipaso dari pihak APMS dan juga Pemerintah yang seharusnya bisa membaca situasi dam kondisi alam di Yahukimo.
“Kalo seperti ini, kemarau bukan kali ini saja terjadi. Kenapa tidak antisipasi sebelumnya? Pemerintah kasih biarkan rakyat hidupnya seperti begini kah?” ujarnya
Salah seorang warga, Rion mengatakan keberatan dengan harga bensin yang mencapai Rp100 ribu perliter. Menurutnya, sebagai masyarakat berpenghasilan rendah, ia merasa tak mampu membeli bensin dengan harga yang sangat mahal.
"Setidaknya dari Dinas Perindakop mengontrol harga agar harga bensin mulai dari distribusinya sampai penyalurannya supaya tidak seperti begini sekali pun harga bensin naik jangan harganya terlalu tinggi naik seperti saat ini,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Yahukimo, Hanis Kambuy mengatakan, naiknya harga BBM ini tak hanya disebabkan habisnya pasokan BBM akibat tak ada kapal pemasok, melainkan ada juga permainan para pengecer di lapangan. Menurutnya, jika kondisi normal harga BBM hanya Rp15 ribu perliter.
“Kami memang tahu sungai kering tapi setidaknya ada di pengecer tapi mereka jual semua kepada para pedulang emas, akibatnya, Masyarakat yang punya persiapan jualnya Rp100 ribu,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini DPRD bersama Pemerintah sedang mencari alternatif lain untuk memulihkan stok BBM agar bisa masuk di Kota Dekai. Salah satunya dengan meminta pesawat Kargo untuk mengangkut BBM. (*)