Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Keluarga almarhum Pendeta Yeremia Zanambani, yang tewas dengan luka tembak dan luka tikam, 19 September 2020, menyatakan telah menerima kepergian sang kepala keluarga untuk selamanya, dengan tiga harapan.
Rode Zanambani, putri ketiga pasangan alm. Pdt. Yeremia Zanambani dan Mariam Zanambani, mewakili keluarga sang pendeta mengatakan pihaknya menginginkan ada pembangunan di kabupaten Intan Jaya yang mengutamakan keamanan hidup masyarakat di daerah tersebut.
“Bapa kami itu hamba Tuhan. Jadi, dia punya arwah sudah aman di surga. Yang kami harapkan, yang kami minta adalah keamanan Intan Jaya. Kami mau, di atas [meninggalnya] bapa kami, Intan Jaya dibangun dengan aman,” kata Rode dihadapan tim Pansus Kemanusiaan DPR Provinsi Papua, di Sugapa, Intan Jaya, Rabu [6/10/2020].
Permintaan kedua berkaitan dengan rencana pembangunan pos koramil persiapan di Hitadipa. Berkaitan pesan terakhir sang ayah melalui ibunya dan dua saksi lain, Rode mengatakan pihaknya berharap agar rencana tersebut dihentikan.
“Yang kedua, kami minta anggota TNI yang ada di Hitadipa tolong pindahkan dari Hitadipa,” ucapnya.
Kemudian, permintaan ketiga keluarga korban adalah adanya pendampingan hukum. Pasca hari pembunuhan terhadap sang pendeta, pihak keluarga telah diminta keterangan dari pihak kepolisian untuk keperluan penyelidikan lebih jauh.
Rode mengatakan, pihak sudah pernah memberikan keterangan untuk Berita Acara Pemeriksaan [BAP] namun belum menandatanganinya. Penundaan tandatangan dari pihak keluarga, jelasnya, agar pihaknya mendapat penasehat hukum yang dapat membantu pihaknya dalam rangka penegakan hukum yang sebenar-benarnya.
BAP ini akhirnya telah ditandatangani keluarga korban dan empat saksi pada Senin (12/10/2020) dini hari setelah Tim Gabungan Pencari Fakta menjanjikan akan melaporkan langsung kepada Presiden Joko Widodo.
“Ketiga, kami minta pembelaan hukum ada dipihak kami. Kami minta perlindungan hukum. Itu adalah kerinduan dari kami keluarga,” kata Rode.
Menanggapi itu, Ketua Pansus Kemanusiaan DPR Provinsi Papua, Feryana Wakerkawa mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti permintaan keluarga alm. Pdt Yeremia Zanambani dengan membahasnya bersama dalam tim dan pimpinan lembaga.
“Tujuan Tim Pansus Kemanusiaan ini dibentuk, salah satunya adalah untuk mengungkap sebenar-benarnya kasus ini. Dan, sudah tentu mendengar suara korban dan seluruh pihak terkait. Intinya, kami akan tindaklanjut permintaan ini sesuai tugas dan tanggung jawab kami sebagai wakil rakyat,” kata Wakerkwa kepada Jubi.
Tim pansus kemanusiaan DPR Papua yang diketuai Feryana Wakerkwa ke Intan Jaya beranggotakan Namantus Gwijangge, Paskalis Letsoin, Emus Gwijangge, Deki Nawipa, Ely Wonda, dan Miryam Ambolon [Staf Ahli]. [*]
Editor : Victor Mambor