Jubi | Tetap No. 1 di Tanah Papua
Merauke, Jubi – Puluhan pengusaha asli Papua mendatangi Kantor Balai Wilayah Sungai Papua-Merauke, Senin (19/6/2017). Mereka mempertanyakan proyek tahun 2017. Jika dua tahun sebelumnya, ada sejumlah pengusaha Papua mendapatkan pekerjaan. Namun, tahun ini, tidak diberikan pekerjaan.
Meskipun jumlah yang datang mencapai puluhan orang, namun hanya beberapa utusan diberikan kesempatan bertemu Kepala Balai Wilayah Sungai Papua-Merauke, Nimbrot Rumaropen untuk berdialog.
Usai pertemuan, Rumaropen menjelaskan, bukan aksi demonstrasi yang dilakukan pengusaha asli Papua. Mereka hanya datang ingin menanyakan pekerjaan paket tahun ini.
“Memang ada 13 paket proyek tahun 2017, tetapi sudah ditenderkan dan pekerjaan pun sedang berlangsung. Jika tak ada hambatan, Juni semua pekerjaan proyek tuntas,” katanya.
Dijelaskan, jumlah pengusaha kontraktor asli Papua-Merauke sangat banyak, sehingga tidak semua mendapatkan. “Jadi, karena ada yang merasa tidak puas lantaran tak mendapat paket pekerjaan, mereka datang di kantor,” ujarnya.
Dijelaskan, dari 13 paket pekerjaan, nilainya di bawah 500 juta. Sesuai Peraturan Presiden (Perpres), bukan penunjukan tetapi pengadaan langsung. Sejumlah proyek yang dikerjakan di antaranya sumur bor, saluran irigasi dan lain-lain.
Sementara Ketua Himpunan Pengusaha Asli Papua Selatan (HIPAPS), Harry Ndiken dalam suratnya menjelaskan, sesuai surat edaran Bupati Merauke, Frederikus Gebze tanggal 4 April 2017, perihal pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 84 Tahun 2012, agar diberikan penguatan kepada pengusaha asli Papua, khususnya di Kabupaten Merauke.
Olehnya, tulis Harry, agar Kantor Balai Sungai dan Rawa Merauke, menindaklanjuti dengan merespon paket proyek yang nilainya di bawah Rp500 juta, diberikan kepada pengusaha lokal dengan penunjukan langsung. Karena para pengusaha itu, tergabung juga dalam wadah organisasi Gapensi serta Gapeksindo. (*)