Sebagian besar ahli sejarah meyakini orang-orang Polynesia menggunakan kulit pohon yang sama dengan pohon yang dipakai oleh orang Cina dalam pembuatan kertas, untuk membuat pakaian mereka.
Pohon sukun mereka tanam sendiri untuk memenuhi kebutuhan pakaian mereka. Setelah pohon mencapai ketinggian enam hingga delapan kaki, orang-orang Polynesia menebangnya lalu direndam di sungai.
Setelah direndam sekian lama, dengan mudah kulit kayu pohon sukun ini dilepas dari batang pohon untuk kemudian diolah menjadi bahan pakaian.
Bahan pakaian yang disebut Tapa oleh orang Polynesia ini kemudian dihiasi dengan gambar-gambar berwarna menggunakan pewarna alami.
Selain pohon Ara yang menjadi bahan dasar kertas ini, orang Polynesia juga menggunakan kulit kayu dari pohon buah-buahan tropis untuk membuat pakaian mereka, di antaranya pohon Sukun (Artocarpus Blumei) dan jenis ficus.
Pekerjaan membuat pakaian ini hanya dilakukan oleh kaum perempuan Polynesia. Mereka selalu menggunakan warna merah, coklat atau kuning untuk warna dasar pakaian mereka.
Produk tekstil lainnya dari orang Polynesia adalah sejenis kain yang sangat halus dan cukup panjang yang dibuat dari pohon kelapa sawit.
Produk tekstil pertama orang Polynesia
Peralatan untuk membuat pakain dan produk tekstil orang Polynesia.
Peralatan untuk mengolah serat kayu menjadi pakaian orang Polynesia